2. Karier Politik
KARIER POLITIK
Jejak politik sang ayah berpengaruh kuat pada diri Megawati Soekarno Putri.
Karena sejak mahasiswi, saat kuliah di Fakultas Pertanian (UNIVERSITAS PADJAJARAN), ia pun selalu aktif
di GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA (GMNI).
>> 1986
Ia mulai
masuk kedunia politik, sebagai wakil ketua PDI Cabang Jakarta Pusat. Karier politik
nya terbilang melesat. Mega hanya butuh waktu 1 tahun menjadi anggota DPR RI.
>> 1993
Dalam Kongres
Luar Biasa PDI yang diselenggarakan di Surabaya1993, Megawati terpilih secara
aklamasi sebagai ketua umum PDI.
>> 1996
Namun,
pemerintah tidak puas dengan terpilihnya Mega sebagai Ketua Umum PDI. Mega pun
di dongkel dalam Kongres PDI di Medan pada tahun 1966, yang memilih Soerjadi
sebagai Ketua Umum PDI.
Mega tidak
menerima pendongkelan dirinyadan tidak mengakui Kongres Medan. Ia masih merasa
sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Kantor dan perlengkapannya pun dikuasai oleh
pihak Mega. Pihak Mega tidak mau surut satu langkah pun. Mereka tetap berusaha
mempertahankan kantor DPP PDI. Namun, Soejardiyang didukung pemerintaj memberi
ancaman akan merebut secara paksa kantor DPP PDI yang terletak di Jalan
Diponegoro.
Ancaman
Soejardi kemudian jadi kenyataan. Tanggal
27 Juli 1966 kelompok Soejardi benar merebut kantor DPP PDI dari
pendukung Mega. Aksi penyerangan yang menyebabkanpuluhan pendukung Mega
meninggal itu, berbuntut pada kerusuhan massal di Jakarta yang dikenal dengan nama
Peristiwa 27 Juli.
KARIER POLITIK
Jejak politik sang ayah berpengaruh kuat pada diri Megawati Soekarno Putri.
Karena sejak mahasiswi, saat kuliah di Fakultas Pertanian (UNIVERSITAS PADJAJARAN), ia pun selalu aktif
di GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA (GMNI).
>> 1986
Ia mulai
masuk kedunia politik, sebagai wakil ketua PDI Cabang Jakarta Pusat. Karier politik
nya terbilang melesat. Mega hanya butuh waktu 1 tahun menjadi anggota DPR RI.
>> 1993
Dalam Kongres
Luar Biasa PDI yang diselenggarakan di Surabaya1993, Megawati terpilih secara
aklamasi sebagai ketua umum PDI.
>> 1996
Namun,
pemerintah tidak puas dengan terpilihnya Mega sebagai Ketua Umum PDI. Mega pun
di dongkel dalam Kongres PDI di Medan pada tahun 1966, yang memilih Soerjadi
sebagai Ketua Umum PDI.
Mega tidak
menerima pendongkelan dirinyadan tidak mengakui Kongres Medan. Ia masih merasa
sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Kantor dan perlengkapannya pun dikuasai oleh
pihak Mega. Pihak Mega tidak mau surut satu langkah pun. Mereka tetap berusaha
mempertahankan kantor DPP PDI. Namun, Soejardiyang didukung pemerintaj memberi
ancaman akan merebut secara paksa kantor DPP PDI yang terletak di Jalan
Diponegoro.
Ancaman
Soejardi kemudian jadi kenyataan. Tanggal
27 Juli 1966 kelompok Soejardi benar merebut kantor DPP PDI dari
pendukung Mega. Aksi penyerangan yang menyebabkanpuluhan pendukung Mega
meninggal itu, berbuntut pada kerusuhan massal di Jakarta yang dikenal dengan nama
Peristiwa 27 Juli.
Komentar
Posting Komentar